Wednesday, March 27, 2019

OBAT - OBATAN YANG DIBUTUHKAN PADA SAAT TERJADI BENCANA












Bencana Tsunami dan Gempa

1) Kassa steril dan kapas

 luka sayatan atau luka terbuka sebaiknya dibersihkn terlebih dahulu menggunakan alkohol 70 %, untuk membersihkan luka dari kotoran.luka yang terbuka itu di tutup dengan kassa steril dan di lapisi perban.

2) Ethyl Chloride Spray

obat ini cair disemprotkan pada bagian tubuh yang memar akibat benturan keras atau tertimpa benda yang jatuh akibat gempa,obat ini untuk memberikan rasa sejuk pada luka memar.


3) Paracetamol

obat ini untuk meredakan nyeri atau penurunan demam.


4) Amoxycilin

obat ini untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri akibat sayatan yang terbuka dan sudah terinfeksi.


Bencana banjir

1. Obat demam

Paracetamol bekerja sebagai anti piretik/anti demam analgetik/anti nyeri. Pada kasus bencana banjir banyak korban yang mengalami demam disertai dengan batuk dan pilek karena perubahan cuaca yang mendadak sehingga para korban mengalami penurunan kekebalan tubuh. Obat ini diresepkan dengan diagnosis batuk, pilek, diare, sakit kepala, Infeksi Saluran Pernapasan Akut.



2. Antibiotik

Air banjir sudah tercampur dengan berbagai macam kotoran baik kotoran kimia atau kotoran biologi seperti bangkai hewan. Hal itu tentunya sangat rentan terhadap penyebaran dan penularan penyakit melalui bakteri sehingga diperlukan suatu antibiotik yang bekerja secara luas atau berspektrum luas seperti Amoxicillin. Perhatian pada penggunaan obat ini adalah minimal pemberian selama 5 hari atau minimal jumlah tabletnya adalah 15 tablet dan diwajibkan kepada pasien agar dihabiskan walaupun tubuh sudah merasa sehat.


3. Obat batuk dan pilek

Cuaca dingin disertai hujan membuat daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena infeksi bakteri maupun virus. Penyakit yang mudah dialami saat cuaca seperti itu adalahj batuk dan pilek. Obat yang perlu disediakan adalah dextromethorphan, guafenesin guakiolat, phenil propanolamine, pseudoefedrine, Chlorfeniramin maleat. Obat-obatan ini sebaiknya dipiliha yang sudah dalam bentuk 1 tablet seperti pada produk obat batuk dan pilek yang beredar di pasaran. Peringatan khusus adalah sebagian besar obat batuk dan pilek sudah disertai dengan Paracetamol sehingga perlu diinformasikan kepada dokter agar tidak meresepkan paracetamol pada pasien yang sudah mendapatkan kombinasi obat ini.

4. Obat diare

Diare pada saat bencana banjir mayoritas disebabkan karena masyarakat sulit mendapatkan air bersih. Minimnya air bersih juga rentan menularkan berbagai kuman yang menyerang saluran pencernaan, seperti diare. Penularannya melalui 3F yaitu Finger (jari), Food (makanan) dan Fly (lalat). Obat yang perlu disediakan adalah Oralit sebagai pengganti cairan eletrolit tubuh, Loperamide bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran cerna, attapulgit menyeap bahan infeksius atau toksin-toksin penyebab diare, probiotik berisi flora normal dalam usus sehingga secara tidak langsung akan melawan bakteri penyebab diare secara adekuat dan antibiotik metronidazole. Perhatian : Antibiotik diindikasikan untuk pasien yang berat atau pasien yang nyata-nyata terkena sindroma disentri. Jika terapi antibiotik harus diberikan, maka eritromisin 500 mg 2 kali sehari secara oral selama 5 hari cukup efektif. Penggantian cairan dan elektrolit merupakan terapi utama)

5. Obat gatal-gatal kulit

Minimnya air bersih berpotensi pada perkembangan berbagai kuman penyebab penyakit kulit. Obat yang diperlukan adalah seperti bedak talk atau krim/salep gatal, obat oral yang perlu disiapkan adalah Antihistamin karena kemungkinan ada korban banjir yang mengalami alergi lalu timbul gatal-gatal, salep kulit yang mengandung hidrocortison.

6. Obat pegal-pegal

Mayoritas kondisi tubuh akan menurun pada saat terjadi bencana banjir dengan gejala pegal-pegal dan perut terasa begah sampai tidak napsu makan. Dalam dunia kesehatan hal ini disebut myalgia atau bahasa awamnya masuk angin sob,.. gejalanya ditandai dengan perut mual, kembung, mual, diare, kedinginan dan tidak nafsu makan. Herbal penghangat tubuh seperti antangin, tolak angin dan lain-lain akan sangat membantu korban. Tetapi jika gejala tersebut dirasa parah maka perlu disiapkan obat seperti simethicone untuk mengurangi gas yang diproduksi oleh asam lambung obat ini juga digunakan untuk mengobati maag akut yang sering diderita oleh korban banjir.

7. Vitamin

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa, korban bencana banjir mengalami penurunan ketahanan tubuh. Pemberian vitamin B kompleks akan menjaga daya tahan tubuh tetap prima agar tidak mudah terserang penyakit. Vitamin ini juga bermanfaat untuk mengurangi pegal-pegal.




8. Serum ABU (anti bisa ular)

Saat banjir besar biasanya hewan-hewan melata seperti ular akan keluar dari sarangnya karena tergenang air. Ular akan menghindari manusia tetapi pada keadaan terdesak ular juga bisa menyerang manusia dengan gigitan taring berbisanya. Walaupun kejadian ini sangat jarang tetapi persediaan pada setiap posko kesehatan dirasa perlu disediakan.


9. Obat Hipertensi


Manusia tidak bisa memprediksi dengan pasti bencana apa yang akan terjadi. Pada kondisi seperti ini pasien hipertensi yang terkejut akan meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Jika tidak segera ditolong dengan obat-obat anti hipertensi maka akibatnya akan fatal pada pasien tersebut. Obat yang perlu disediakan adalah betabloker, (misalnya propanolol, atenolol,) penghambat angiotensin converting enzymes (misalnya captopril, enalapril), antagonis angiotensin II (misalnya candesartan, losartan), calcium channel blocker (misalnya amlodipin, nifedipin) 



Bencana Kebakaran 

1) Salep Bacitracin

Digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh luka bakar.

2) Salep Silver Sulfadiazine

Obat ini mencegah bakteri

3) Mafenida acetate

Obat ini dapat membunuh bakteri dan dan mengurangi risiko bakteri menyebar ke kulit disekitarnya atau membantu mencegah infeksi darah yang serius





Wednesday, March 20, 2019

Letusan Gunung Kelud

Gunung Kelud, dalam aksara jawa (sering disalah tuliskan menjadi Kelut dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebut KlutClootKloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten KediriKabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.
Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.[1] Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
 Letusan Kelud 2014 dianggap lebih dahsyat daripada tahun 1990. meskipun hanya berlangsung tidak lebih daripada dua hari dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa ikutan, bukan akibat langsung letusan
Peningkatan aktivitas sudah dideteksi di akhir tahun 2013  Namun, situasi kembali tenang. Baru kemudian diumumkan peningkatan status dari Normal menjadi Waspada sejak tanggal 2 Februari 2014
Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi Siaga dan kemudian pada tanggal 13 Februari pukul 21.15 diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV)sehingga radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Hanya dalam waktu kurang dari dua jam, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan pertama tipe ledakan (eksplosif). Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 ini (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) menyebabkan hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri Wilayah Kecamatan Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava, sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota SurabayaSolo dan Yogyakarta ( berjarak 200 km dari pusat letusan), bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah
Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Abu vulkanik juga sampai di wilayah Kabupaten Kebumen esok paginya dengan ketebalan hingga 3 cm. Hujan abu di Kabupaten Kebumen kemudian diikuti dibarengi dengan hujan air sehingga menjadi hujan lumpur. Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat.sekitar 3-5 meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan.
Hujan abu dari letusan melumpuhkan Jawa. Tujuh bandara di Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Semarang, Cilacap dan Bandung, ditutup. kerugian keuangan dari penutupan bandara yang dinilai mencapai miliaran rupiah, termasuk sekitar 2 miliar rupiah di Bandara Internasional Juanda di Surabaya.[17] Kerusakan yang signifikan disebabkan untuk berbagai manufaktur dan industri pertanian. Akibat hujan abu, perusahaan seperti Unilever Indonesia mengalami kesulitan mendistribusikan produk mereka di seluruh daerah yang terdampak. Kebun apel di Batu, Jawa Timur, membukukan kerugian hingga Rp 17,8 miliar, sedangkan industri susu di provinsi ini membukukan kerugian tinggi.
Kondisi gunung setelah letusan satu malam tersebut berangsur tenang dan pada tanggal 20 Februari 2014 status aktivitas diturunkan dari Awas menjadi Siaga (level III) oleh PVMBG. Selanjutnya pada tanggal 28 Februari 2014 status kembali turun menjadi Waspada (Level II). Akibat letusan ini, kubah yang menyumbat jalur keluarnya lava hancur dan Kelud memiliki kawah kering. Dimungkinkan terbentuk danau kawah kembali setelah beberapa tahun.
Pada awal Maret sebagian besar dari 12.304 bangunan hancur atau rusak selama letusan telah diperbaiki, dengan perkiraan biaya sebesar Rp 55 miliar.
 Legenda Gunung Kelud
Gunung Kelud memiliki pembentukkanya tersendiri. Konon, gunung itu bukan berasal dari gundukan tanah yang meninggi alami. Awal Gunung Kelud terbentuk berasal dari penolakan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja berkepala Kerbau dan Lembu, Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Dewi Kilisuci adalah seorang putri Jenggolo Manik yang terkenal dengan kecantikannya. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun terpikat dengannya. Namun, Dewi ingin menolak ungkapan cinta dua raja tersebut. Salah satu caranya adalah dengan membuat sayembara membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud.
Dua sumur itu pun bukan sumur biasa, kedua raja itu harus membuat sumur berbau amis dan harum. Sumur itu harus selesai dalam satu malam. Ternyata, kedua raja ini mampu membuat sumur itu dan keduanya pun memenuhi syarat sayembara. Sang putri tetap enggan menikah dengan kedua raja tersebut.
Akhirnya, dia meminta kedua raja itu membuktikan kedua sumur itu benar-benar bau amis dan harum dengan masuk ke dalamnya. Kedua raja itu pun nurut dengan rayuan sang putri dan masuk ke dalam sumur. Dewi Kilisuci pun langsung memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun mati di dalam sumur tersebut.
“Ya, orang kediri akan mendapatkan balasan dariku yang sangat besar. Kediri akan menjad i sungai, Blitar jadi daratan, dan Tulungagung jadi danau,” sumpah Lembu Suro sebelum mati tertimbun batu.
Akhirnya, kisah legenda itu membuat masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak bala sumpah Lembu Suro tersebut.

Green Aplle

Apel Hijau (Malus domestica) adalah tanaman yang berasal dari negara asia dan eropa timur. Apel memiliki cukup banyak varietas yang...